- Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Ekonomi.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
a.
Barang
Modal
Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modal harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika sama dengan nol, perekonomian hanya dapat berproduksi pada tingkat sebelumnya.
Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modal harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika sama dengan nol, perekonomian hanya dapat berproduksi pada tingkat sebelumnya.
b.
Tenaga
Kerja
Sampai
saat
ini,
khususnya
di
negara
sedang
berkembang
seperti Indonesia, tenaga
kerja
masih
merupakan
faktor
produksi
yang
sangat
dominan.
Penambahan
tenaga
kerja
umumnya
sangat
berpengaruh
terhadap
peningkatan
output.
Namun,
jumlah
tenaga
kerja
yang
dapat
dilibatkan
dalam
proses
produksi
akan
semakin
sedikit
jika
teknologi
yang
digunakan
semakin
tinggi.
c.
Teknologi
Penggunaan
teknologi
yang
semakin
tinggi
sangat
memacu
pertumbuhan
ekonomi,
jika
hanya
dilihat
dari
peningkatan
output.
Melalui
penggunaan
teknologi
yang
tepat
guna,
manusia
dapat
memanfaatkan
secara
optimal
potensi
yang
ada
dalam
diri
dan
lingkungannya.
d. Uang
Dalam
perekonomian
modern,
uang
memegang
peranan
dan
fungsi
sentral.
Uang
bagi
perekonomian
barat
darah
dalam
tubuh
manusia.
Makin
banyak
uang
yang
digunakan
dalam
proses
produksi,
makin
besar
output
yang
dihasilkan.
Tetapi
dengan
jumlah
uang
yang
sama,
dapat
dihasilkan
output
yang
lebih
besar
jika
penggunaannya
efisien.
e.
Manajemen
Manajemen
adalah
peralatan
yang
sangat
dibutuhkan
untuk mengelola
perekonomian
modern,
terutama
bagi
perekonomian
yang
sangat
mengandalkan
mekanisme
pasar.
Sistem
manajemen
yang
baik
terkadang
jauh
lebih
berguna
dibanding
barang
modal
yang
banyak,
uang
yang
berlimpah,
dan
teknologi
tinggi.
Suatu
perekonomian
yang
tidak
terlalu
mengandalkan
teknologi
tinggi,
namun
dengan
manajemen
yang
baik,
mampu
mempertahankan
tingkat
pertumbuhan
ekonomi
yang
tinggi.
f.
Kewirausahaan
(Entrepreneurship)
Para
pengusaha
memiliki
perkiraan
yang
matang
bahwa
input
yang
dikombinasikannya
akan
menghasilkan barang
dan
jasa
yang
dibutuhkan
masyarakat
atau
menjadi
barang
dan
jasa
yang
akan dibutuhkan
masyarakat.
Kemampuan
mengombinasikan
input
dapat
disebut
sebagai
kemampuan
inovasi.
Sejarah
mencatat
bahwa
kemampuan
inovasi
tidak
selalu
dikaitkan
dengan
teknologi
tinggi.
Contohnya,
produk
Coca
Cola,
salah
satu
minuman
ringan
terlaris
di
dunia,
dihasilkan
oleh
wirausaha
Amerika
Serikat.
g.
Informasi
Syarat
agar
pasar
berfungsi
alat
alokasi
sumber
daya
ekonomi
yang
efisien
adalah
adanya
infomasi
yang
sempurna
dan
seimbang.
Semakin
banyak,
semakin
benar,
dan
semakin
seimbang
arus
informasi,
para
pelaku
ekonomi
dapat
mengambil
keputusan
dengan
lebih
cepat
dan
lebih
baik.
- Faktor Mempengaruhi Perubahan Struktur Ekonomi Negara
a.
Sifat Manusia Dalam Kegiatan Konsumsinya.
Yaitu
apabila pendapatan naik, elastisitas permintaan yang diakibatkan oleh
perubahan pendapatan(income
elasticity of demand) adalah
rendah untuk konsumsi bahan makanan. Sedangkan permintaan terhadap
bahan bahan pakaian, perumahan, dan barang-barang konsumsi hasil
industri adalah sebaliknya. Sifat permintaan masyarakat tersebut
sesuai dengan hukum Engels,
dimana teori Engels mengatakan bahwa, makin tinggi pendapatan
masyarakat maka akan semakin sedikit proporsi pendapatan yang
digunakan untuk membeli bahan pertanian, sebaliknya proporsi
pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang-barang
industri menjadi bertambah besar.
b.
Perubahan Teknologi Yang Terus–Menerus Berlangsung.
Kemajuan
teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi,
pada akhirnya menyebabkan terjadinya perluasan pasar serta kegiatan
perdagangan. Dengan demikian akan tercipta produk baru yang tidak
hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan bagi konsumsi masyarakat
desa tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat kota.
c.
Peningkatan Dalam Pendapatan dan Taraf Hidup Penduduk.
Melalui
perubahan struktur ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan pendapatan
dan taraf hidup penduduk, sebab perkembangan sektor kedua mewujudkan
lebih peluang pekerjaan
d.
Intervensi Pemerintah
Kebijakan
yang berpengaruh langsung terhadap perubahan struktur ekonomi adalah
kebijakan pemberian insentif bagi sektor industri atau tidak langsung
lewat pengadaan infrastruktur
e.
Kondisi dan Struktur Awal Ekonomi Dalam Negeri (Basis Ekonomi)
Suatu
negara yang awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya sudah
memiliki industri-industri dasar, seperti mesin,besi dan baja yang
relatif kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat
dibandingkan negara yang hanya memiliki industri-industri ringan,
seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, makanan, dan minuman.
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Dalam Perekonomian, Khususnya Di Indonesia.
a.
Suku
Bunga Pinjaman
Tingkat
suku bunga pinjaman yang rendah, kompetitif dan stabil akan menarik
minat investor untuk melakukan eskpansi atau pembukaan usaha baru
karena terjadi pengurangan beban bunga. Dalam hal ini, BI rate
dijadikan sebagai suku bunga acuan bagi penetapan suku bunga simpanan
dan pinjaman.
Tingkat BI rate yang rendah akan berimbas pada rendahnya suku bunga kredit karena suku bunga simpanan sebagai basis sumber dana perbankan juga akan berada pada posisi yang lebih rendah. Sepanjang tahun 2012, BI rate stabil pada posisi 5,75 bps, nilai ini bertahan sejak Februari - Desember 2012, di mana sebelumnya berada pada posisi 6 bps (Januari 2012).
Terjaganya BI rate memberikan pengaruh pada trend penurunan suku bunga kredit investasi, meskipun selisih antara BI rate dan suku bunga pinjaman (spread) masih cukup lebar. Data Bank Indonesia menunjukkan posisi suku bunga kredit pada September 2012 sebesar 11,35 persen, turun 3,2 persen dari Januari 2012 sebesar 11,73 persen.
Tingkat BI rate yang rendah akan berimbas pada rendahnya suku bunga kredit karena suku bunga simpanan sebagai basis sumber dana perbankan juga akan berada pada posisi yang lebih rendah. Sepanjang tahun 2012, BI rate stabil pada posisi 5,75 bps, nilai ini bertahan sejak Februari - Desember 2012, di mana sebelumnya berada pada posisi 6 bps (Januari 2012).
Terjaganya BI rate memberikan pengaruh pada trend penurunan suku bunga kredit investasi, meskipun selisih antara BI rate dan suku bunga pinjaman (spread) masih cukup lebar. Data Bank Indonesia menunjukkan posisi suku bunga kredit pada September 2012 sebesar 11,35 persen, turun 3,2 persen dari Januari 2012 sebesar 11,73 persen.
b.
Tingkat
Pendapatan
Tingginya
tingkat pendapatan per kapita mencerminkan tingginya kemampuan atau
daya beli masyarakat. World Bank mencatat Gross National Income (GNI)
per kapita Indonesia tahun 2011 sebesar US$ 2.940, meningkat 17,6
persen dibanding 2010, dan bahkan selama periode 2007-2011 meningkat
sebesar 83,75 persen. Pertumbuhan pendapatan masyarakat memberikan
daya tarik yang cukup besar bagi para investor karena menunjukkan
tingginya daya beli masyarakat.
c.
Pertumbuhan
dan Ukuran Kelas Menengah
Salah
satu faktor penting yang berpengaruh terhadap keputusan investasi
adalah ukuran pasar domestik direpresentasikan oleh jumlah kelompok
kelas menengah. Hasil perhitungan ADB dengan menggunakan data SUSENAS
BPS, proporsi kelas menengah Indonesia dibanding total populasi
meningkat dari 25% pada 1999 menjadi 43% pada 2009.
Secara absolut, jumlah kelas menengah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun, dari sekitar 45 juta pada 1999 menjadi 93 juta pada 2009 (ADB, 2010). Survey terbaru Bank Indonesia pada 2011 menunjukkan angka peningkatan yang cukup signifikan.
Kelompok kelas menengah Indonesia pada tahun 2011 sebesar 60,9 persen dari total populasi, sedangkan kelompok berpendapatan rendah mencapai 22,1 persen, dan sisanya sekitar 17 persen tergolong kelompok berpendapatan tinggi. Kelompok kelas menengah yang terus tumbuh menjanjikan pasar yang cukup besar sehingga menarik minat para investor untuk melakukan ekspansi atau membuka usaha baru.
Secara absolut, jumlah kelas menengah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun, dari sekitar 45 juta pada 1999 menjadi 93 juta pada 2009 (ADB, 2010). Survey terbaru Bank Indonesia pada 2011 menunjukkan angka peningkatan yang cukup signifikan.
Kelompok kelas menengah Indonesia pada tahun 2011 sebesar 60,9 persen dari total populasi, sedangkan kelompok berpendapatan rendah mencapai 22,1 persen, dan sisanya sekitar 17 persen tergolong kelompok berpendapatan tinggi. Kelompok kelas menengah yang terus tumbuh menjanjikan pasar yang cukup besar sehingga menarik minat para investor untuk melakukan ekspansi atau membuka usaha baru.
d.
Tingkat Inflasi Yang Rendah dan Stabil
Inflasi
yang tinggi dan fluktuatif mengambarkan ketidakstabilan dan kegagalan
pengendalian kebijakan makro ekonomi. Tingkat inflasi yang tinggi dan
fluktuatif membuat investor dihadapkan pada situasi ketidakpastian
usaha yang memicu peningkatan resiko proyek dalam investasi.
Sampai dengan akhir tahun 2012, inflasi Indonesia sebesar 4,3% persen (y.o.y), nilai ini jauh di bawah asumsi makro APBN 2012 sebesar 6,8 persen. Keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan tingkat inflasi meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sepanjang tahun 2012.
Sampai dengan akhir tahun 2012, inflasi Indonesia sebesar 4,3% persen (y.o.y), nilai ini jauh di bawah asumsi makro APBN 2012 sebesar 6,8 persen. Keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan tingkat inflasi meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sepanjang tahun 2012.
e.
Regulasi
Pemerintah
Iklim
investasi yang kondusif memerlukan peran serta pemerintah, tidak
hanya melalui pengendalian indikator ekonomi makro namun juga melalui
peraturan perundangan berupa insentif fiscal dan non fiskal. Salah
satu peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk menarik
investasi adalah PP 52 Tahun 2011 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan
untuk Penanaman Modal Bidang Usaha Tertentu Dan/Atau Daerah Tertentu.
Melalui
peraturan ini, Pemerintah memberikan insentif fiskal berupa fasilitas
pajak penghasilan badan yang meliputi :
- Tambahan pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah Penanaman Modal.
- Penyusutan dan amortisasi yang dipercepat.
- Pengurangan tarif Pajak Penghasilan atas penghasilan dividen yang dibayarkan kepada subjek pajak luar negeri.
- Perpanjangan masa kompensasi kerugian.
f.
Tax
Holiday
Pemerintah
juga memberikan insentif berupa tax holiday bagi industri pionir
untuk mendorong aliran investasi pada sektor-sektor prioritas.
Insentif ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor
PMK-130/PMK.011/2011.
Penerbitan peraturan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kuantitas investasi, namun juga kualitas investasi dalam bentuk mengarahkan investasi pada sektor-sektor prioritas yang dipandang strategis bagi penguatan struktur industry nasional.
Insentif non fiscal dilakukan dalam bentuk pemberian kemudahan pelayanan investasi, khususnya dalam hal penyederhanaan birokrasi layanan perijinan, pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan investasi, serta informasi peluang usaha.
Pembentukan one stop services pelayanan investasi hingga ke tingkat daerah dimaksudkan dapat membantu investor dalam memotong biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan investasi.
Penerbitan peraturan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kuantitas investasi, namun juga kualitas investasi dalam bentuk mengarahkan investasi pada sektor-sektor prioritas yang dipandang strategis bagi penguatan struktur industry nasional.
Insentif non fiscal dilakukan dalam bentuk pemberian kemudahan pelayanan investasi, khususnya dalam hal penyederhanaan birokrasi layanan perijinan, pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perijinan investasi, serta informasi peluang usaha.
Pembentukan one stop services pelayanan investasi hingga ke tingkat daerah dimaksudkan dapat membantu investor dalam memotong biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan investasi.
Terima
kasih saya ucapkan kepada seluruh narasumber yang datanya saya
jadikan referensi di tugas ini. Juga kepada kalian yang sudah
bersedia membacanya. Semoga rangkuman artikel ini bisa membantu
mereka yang membutuhkan bahan belajar. Terima Kasih ☺
Sumber
:
☺
http://mas-labbaika.blogspot.com/2012/02/faktor-faktor-penentu-pertumbuhan.html
☺
http://punyaprasetyo.wordpress.com/2012/04/22/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-investasi-dalam-perekonomian-suatu-negara/
☺
http://finance.detik.com/read/2013/01/09/094824/2136888/4/1/ini-dia-6-faktor-penentu-investasi-di-indonesia#bigpic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar