Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Kemiskinan
Salah satu masalah
yang cukup mendesak untuk diatasi oleh suatu negara adalah kemiskinan. Untuk
itulah ekonomi Indonesia memiliki Trilogi Pembangunan yang didalamnya ada point
pemerataan. Meskipun sampai dengan saat ini rakyat yang hidup dalam kemiskinan
masih cukup besar (±dari 100 orang Indonesia, 11-12 orang diantaranya masuk
golongan miskin), namun upaya untuk mengentaskan mereka terus diupayakan.
Beberapa diantaranya adalah dengan program IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan
kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.
Beberapa upaya lain
yang bisa dilakukan diantaranya adalah :
1.
Menciptakan lapangan
kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.
Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di
indonesia. Pemerintah bisa memperbanyak investasi dari luar negeri agar mereka
bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. Atau dengan bekerja sama dengan
perusahaan besar atau perusahaan kecil sehingga mereka bisa mengembangkan
usahanya dan menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat setempat.
2.
Menghapuskan korupsi
dan meningkatkan pelayanan kepada rakyat. Sebab korupsi adalah salah satu
penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah
yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai
warga negara sebagaimana mestinya. Dengan berkurangnya orang-orang yang
melakukan korupsi, maka akan semakin banyak uang negara yang terselamatkan dan
bisa digunakan untuk pembangunan serta pemerataan di daerah-daerah tertinggal
sehingga memajukan perekonomian daerah tersebut. Angka kemiskinan pun bisa
semakin ditekan.
3.
Menggalakkan program
zakat. Di indonesia, Islam adalah agama mayoritas. Dan dalam Islam, ajaran
zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di
antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan antara si kaya dengan si miskin.
Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap
tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi
terciptanya kesejahteraan masyarakat.
4.
Menjaga stabilitas
harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli
masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras
dan kebutuhan pokok utama selain beras. Dengan stabilnya harga beras, atau
apabila terjadi naik-turun harga, menjadi tidak terlalu jauh, agar masyarakat
atau keluarga miskin tetap bisa mengontrol pengeluarannya. Program yang
berkaitan dengan fokus ini seperti :
a. Penyediaan cadangan beras pemerintah 1
juta ton.
b. Stabilisasi/kepastian harga komoditas
primerti.
5. Meningkatkan
akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan
untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus
ini antara lain :
a.
Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
b.
Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
c.
Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
d.
Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III
rumah sakit.
6. Menyempurnakan
dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat
di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan
pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan
dengan fokus ketiga ini antara lain :
a.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan
perkotaan
b.
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
c.
Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
d.
Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.