Tulisan
saya kali ini sedikit berbeda dengan tulisan saya yang kemarin. Masih tetap
menganalisis, namun kali ini saya mengganti subjek analisisnya. Hal ini karena
ada sedikit perubahan rule of the games yang dibuat oleh dosen saya. Yang
sebelumnya adalah Koperasi Insan Sejahtera PPPPTK Bahasa, kini saya ganti
menjadi PT Matahari Departement Store Tbk. Semoga hasilnya sama memuaskan
seperti tugas yang sebelumnya. Jadi, selamat membaca :D
BAB VII
1.
Jenis Perusahaan
Berdasarkan
jenis usaha yang dijalankannya, maka PT Matahari Departement Store Tbk.
(Matahari Departement Store) termasuk ke dalam jenis perusahaan dagang.
Matahari Departement Store adalah departement store ritel di Indonesia untuk
produk busana fashion, produk kecantikan dan produk perlengkapan rumah tangga.
Dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal serta pemasok internasional dan
dukungan lebih dari 40.000 orang tenaga penjualan, basis pemasok dalam negeri
yang menyediakan lebih dari 90% produk yang mengisi gerainya. Ini berarti,
Matahari Departement Store hanya menjual produk yang dipasok dari berbagai
supplier dari dalam maupun luar negeri.
Sedangkan
berdasarkan kepemilikannya, Matahari Departement Store termasuk ke dalam jenis perusahaan
swasta. Perusahaan swasta adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali
oleh sekelompok orang dari luar perusahaan. Sesuai dengan kondisi Matahari
Departement Store yang kepemilikan mayoritasnya berubah ketika CVC Capital
Partners menjadi pemegang saham mayoritas tidak langsung melalui dua anak
perusahaan asianya, sehingga persentase kepemilikan sahamnya meningkat dari
1,85% menjadi 47,4%.
2.
Bentuk Perusahaan
Bentuk
perusahaan Matahari Departemen Store adalah Perseroan Terbatas atau PT.
Karakteristik umum PT yang dimiliki oleh Matahari Departemen Store adalah modal
pemilik diwujudkan dalam bentuk persentase saham seperti yang dijabarkan
diatas. Karakteristik lainnya yang dimiliki oleh Matahari Departement Store
adalah melaksanakan Rapat Umum Pemengang Saham (RPUS) tiap tahunnya dan
memiliki Direksi serta Dewan Komisaris yang merupakan organ Perseroan.
Karakteristik-karakteristik diatas sesuai dengan ketentuan umum yang dimuat
dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sedangkan
untuk bentuk PT nya sendiri, Matahari Departemen Store merupakan PT Terbuka
(Tbk.) yang berarti perusahaan membuka kesempatan bagi publik untuk memiliki
saham perusahaan melalui penawaran umum saham. Hal ini sesuai dengan definisi
Perseroan terbuka yang dimuat dalam UU No. 40/2007.
BAB
VIII
1.
Sumber Modal
Berdasarkan
laporan keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk periode tahun 2012 hasil
audit, modal perusahaan dalam laporan posisi keuangan terdiri atas modal saham
dengan modal dasar 3.911.120.640 lembar saham dengan nilai nominal saham
keseluruhan adalah sebesar Rp. 386.794.000.000 dan juga tambahan modal disetor
sebesar Rp. 195.192.000.000. Hal ini sesuai dengan peraturan UU No. 40 Tahun
2007 pasal 31 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa
modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.
2.
Distribusi Cadangan Perusahaan
Untuk
tahun buku 2012, PT. Matahari Departemen Store mencadangkan saldo labanya
sebesar Rp. 10.950.000.000 dan yang tidak dicadangkan sebesar Rp.
1.242.658.000.000. Seperti yang bisa dilihat dibawah ini
Berdasarkan rapat umum pemegang saham (RPUS) tahunan PT. Matahari Departemen Store Tbk tahun 2012 tanggal 9 Agustus 2012, para pemegang saham Perusahaan menyetujui, diantaranya, penambahan pencadangan saldo laba sebesar Rp. 4.700.000.000 dari sebelumnya di tahun 2011 yang hanya Rp. 6.250.000.000. Hal ini berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 70 ayat (3) yang mengharuskan Perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
BAB IX
1.
Efek-Efek Ekonomis Perusahaan
Salah
satu hubungan penting yang harus dilakukan oleh Perusahaan adalah dengan para
kosumennya. Hal ini wajar karena karakteristik utama sebuah perusahaan adalah
untuk mencari laba dari para konsumennya. Motivasi ekonomi konsumen dalam
melakukan transaksi adalah untuk mendapatkan barang yang dapat memuaskannya
atau tidak, kemudian menguntungkan atau
tidaknya pelayanan perusahaan dibandingkan penjual/departemen store lainnya. Hal
ini juga yang dilakukan oleh Matahari Departemen Store. Dengan tingkat
kepercayaan konsumen yang tinggi terhadap perusahaan dan upaya menawarkan
pengalaman belanja yang ramah, menarik dan nyaman bagi pelanggan, maka
perusahaan akan memenangkan persepsi masyarakat dan menciptakan basis konsumen
yang loyal.
Pada
dasarnya, pelanggan akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan
apabila :
·
Kegiatan tersebut sesuai dengan
kebutuhannya. Kegiatan disini maksudnya transaksi jual beli di Matahari
Departemen Store.
·
Pelayanan itu ditawarkan dengan
harga, mutu, kualitas atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan jika
dibandingkan dengan yang dapat diperolehnya di tempat lain atau departemen
store yang lain.
2.
Efek Harga dan Efek Biaya
Jika
dilihat sekarang ini, perkembangan pembangunan departement store di Indonesia
sangatlah pesat. Sejumlah perusahaan yang bergerak aktif di segmen departement
store di Indonesia pastilah memiliki
target segmen pelanggan yang berbeda. Matahari Departement Store merupakan operator
departement store yang berfokus pada konsumen kelas menengah. Sedangkan
kompetitor yang lain memiliki target segmen pelanggan berpendapatan menengah ke
bawah dan kompetitor lainnya memiliki target pelanggan kelas atas di kota-kota
besar. Perbedaan segmen pasar itulah yang membuat perbedaan harga dengan
kualitas dan mutu yang juga berbeda di antara operator departement store.
Berdasarkan segmen pasar itulah, Matahari Dapartement Store membuat kebijakan
dengan membuka banyak gerai di seluruh Indonesia untuk menguasai pasar pada
segmen tersebut.
3.
Analisis Hubungan Efek Ekonomis
Dengan Keberhasilan Perusahaan
Matahari
Departemen Store telah berupaya untuk menawarkan pengalaman belanja yang ramah,
menarik dan nyaman bagi pelanggan, seperti yang telah disebutkan diatas, serta
mengembangkan kompetensi manajemen dan staf di seluruh gerai Matahari.
Upaya-upaya di bidang pemasaran dipandang sebagai langkah stategis yang efektif
dalam memenangkan persepsi masyarakat di tahun 2012 dan secara nyata Matahari
telah berhasil menciptakan basis konsumen yang loyal dalam lingkungan yang
kompetitif, sebagaimana dibuktikan dengan pertumbuhan program-program yang
terkait dengan loyalitas pelanggan.
Upaya-upaya
tersebut telah menghasilkan penjualan kotor pada tahun 2012 yang mencapai Rp.
10,9 Triliun, dengan laba bersih sebesar Rp. 770,8 Miliar. Pertumbuhan gerai di
tahun 2012 dibiayai secara internal, dengan aset yang meningkat 20,9% dari
tahun sebelumnya menjadi Rp. 2,9 Triliun dan liabilitas turun sebesar 5,1%
menjadi Rp. 4,9 Triliun.
4.
Penyajian dan Analisis Neraca
Pelayanan
Matahari
mencatat penjualan kotor melalui penjualan ritel sebesar Rp3,1 Triliun pada
tahun 2012, meningkat dari Rp.2,6 Triliun pada 2011. Sementara penjualan
konsinyasinya mencapai Rp.7,7 Triliun, meningkat dari Rp.6,6 Triliun pada tahun
2011. Sehingga total penjualan kotornya mencapai Rp.10,8 Triliun, naik dari
penjualan kotor di tahun 2011 sebesar Rp.9,2 Triliun. Pencapaian ini
menunjukkan hubungan kerjasama yang baik antara Matahari dengan pemasok dan
vendor konsinyasi dalam menciptakan produk-produk berkualitas yang tepat dan
sesuai dengan pilihan para pelanggan. Matahari juga mampu meningkatkan laba
kotor menjadi Rp.3,7 Triliun pada 2012 dari Rp.3,1 Triliun pada tahun
sebelumnya.
BAB X
1.
Efisiensi Perusahaan
Efisiensi
adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran
atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is). Jika Ia
< Is disebut efisien. Namun sayangnya, dalam Laporan Tahunan untuk periode
tahun 2012 tidak disebutkan berapa input anggarannya (Ia), sehingga berdasarkan
rumus ini, kita tidak dapat mengetahui apakah Matahari Departement Store
melakukan efisiensi input.
2.
Efektivitas Perusahaan
Efektifitas
adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau seharusnya (Oa) dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os).
Jika Os > Oa maka disebut efektif. Sama halnya dengan efisiensi perusahaan,
untuk efektivitas perusahaan juga tidak disebutkan berapa output
anggaran/seharusnya/yang ditargetkan.
3.
Produktivitas Perusahaan
Produktivitas
adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I). Jika O >
I maka disebut produktif. Jika dilihat dari laporan keuangan Matahari
Departement Store, output (pendapatan bersih) yang didapat pada tahun 2012
adalah Rp. 5,6 Triliun dan inputnya (modal/ekuitas) sebesar Rp. 1,9 Triliun.
Karena nilai outputnya lebih besar daripada nilai inputnya, maka bisa dikatakan
kalau Matahari Departement Store produktif.
Rumus
perhitungan produktivitas perusahaan adalah : Laba
bersih X 100%

Jika
laba bersih Matahari Departement Store ditahun 2012 adalah Rp. 770,881 Miliar,
maka didapatkan : Rp. 770,881 Miliar X
100% = 40,6

Artinya,
setiap Rp. 1,00 modal perusahaan, menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 40,6.
4.
Analisis Laporan Perusahaan
·
Laporan Laba Rugi
Laba
bersih Matahari Departemen Store meningkat Rp.305,2 Miliar atau 65,5% dari
Rp.465,7 Miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 770,9 Miliar pada tahun 2012. Hal
ini karena pendapatan bersih Matahari Departemen Store meningkat Rp. 916,2
Miliar atau 19,5% dari Rp. 4.700,7 Miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 5.616,9
Miliar pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan
penjualan kotor sebesar 17,7%, pertumbuhan segmen pelanggan yang menjadi target
Matahari. Pertumbuhan segmen pelanggan otomatis meningkatkan pendapatan
disposabelnya. Kemudian ada juga faktor perbaikan mutu dan kualitas produk,
serta pembukaan 13 gerai baru dan renovasi 15 gerai lainnya.
·
Laporan Posisi Keuangan
Secara
keseluruhan, terjadi peningkatan nominal untuk pos-pos yag terdapat dalam
laporan posisi keuangan. Contohnya total aktiva meningkat dari Rp. 2,4 Triliun
pada tahun 2011 menjadi Rp. 2,9 Triliun pada tahun 2012. Sedangkan kewajiban
Perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp. 263 Miliar. Ditulis dalam Laporan
Keuangan Matahari Departement Store tahun 2012, setelah penggabungan antara
Matahari dan MI pada tahun 2010, Matahari mengalami kondisi ekuitas negatif.
Kemudian, saldo laba positif pada tahun 2012 dapat menurunkan ekuitas negatif
dari Rp.2,7 Triliun pada 31 Desember 2011 menjadi Rp. 1,9 Triliun pada 31
Desember 2012.
BAB XI
Peranan
Matahari Departement Store di berbagai keadaan persaingan :
1.
Di Pasar Persaingan Sempurna
Dalam
industri ritel di Indonesia yang kompetitif, Matahari Departement Store
memandang sangatlah penting untuk mempertahankan posisi Matahari yang kuat
sehingga dapat terus meraih peluang yang ada seiring dengan pertumbuhan
masyarakat kelas menengah yang merupakan konsumen Matahari. Oleh karena itu,
Matahari memfokuskan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan
pengalaman berbelanja ritel terbaik bagi para pelanggan melalui produk-produk
yang berkualitas, suasana gerai yang menarik dan nyaman, serta layanan
pelanggan yang memuaskan.
2.
Di Pasar Monopolistik
Dalam
pasar persaingan monopolistik, dimana Matahari Departement Store bersaing,
peranan Matahari Departement Store cukuplah besar. Dalam Laporan Tahunan untuk
periode tahun 2012, Matahari Departement Store mengklaim menjadi leader pada
pangsa pasar ritel dengan persentase sebesar 31,6% untuk modern Departement
Store di Indonesia, ditinjau dari nilai penjualan dan jumlah gerai yang
dimiliki. Hal ini didukung melalui keberhasilan kegiatan ekspansi yang
dilakukan Matahari Departemen Store dengan membuka 13 gerai baru-7 gerai baru
di Pulau Jawa dan 6 gerai di luar Jawa- sehingga sampai akhir tahun 2012 telah
memiliki total 116 gerai di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia. Pendirian
gerai-gerai baru dinilai menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan
penjualan Matahari. Karena dengan bertambahnya jumlah kelas menengah di
Indonesia yang mengalami peningkatan pendapatan, jaringan gerai Matahari yang
luas akan mampu memenuhi kebutuhan dan harapan para konsumen.
3.
Di Pasar Monopsoni
Matahari
Departement Store menjual berbagai produk busana fashion, produk kecantikan dan
produk perlengkapan rumah tangga dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal
serta pemasok internasional. Beberapa merek premium tertentu pun ditawarkan disini,
seperti Polo, Clinique, Revlon, Fladeo, Levi's, Cardinal, Logo, dan Executive.
Berdasarkan data dari Laporan Tahunan,
pada tahun 2012, 78,8% penjualan DP didapat dari private label brands
Matahari termasuk Nevada, Cole, Little M dan Connexion. Private label brands
ini maksudnya adalah produk yang dijual secara eksklusif di gerai Matahari.
Private label brands ini merupakan karakter utama yang membedakan Matahari
dengan kompetitor lainnya dan membuat gerai Matahari menjadi destinasi belanja
yang aspiratif bagi para pelanggannya. Dengan adanya private label brands ini,
maka Matahari Departement Store juga memiliki peran dalam pasar monopsoni.
Karena produk-produk tersebut hanya bisa dibeli dan dijual oleh Matahari.
4.
Di Pasar Oligopoli
Sejumlah
perusahaan saat ini aktif di segmen departement store di Indonesia walaupun
kompetisi tetap didominasi oleh dua perusahaan mayoritas, yaitu Matahari dan
salah satu kompetitornya. Seperti yang telah ditulis sebelumnya, bahwa setiap
perusahaan dari tiga perusahaan terbesar dalam segmen departement store
memiliki target segmen konsumen yang berbeda. Dalam Laporan Tahunan untuk
periode tahun 2012, diungkapkan bahwa menurut Euromonitor, peritel departement
store lainnya, tidak termasuk Matahari dan dua kompetitornya, masing-masing
memiliki pangsa pasar dalam hal nilai penjualan ritel dibawah 5% pada tahun
2011. matahari dan salah satu kompetitornya memiliki penyebaran terbesar secara
regional dalam hal pencakupan dan total ruang penjualan. Gerai-gerai Matahari
hadir di kota-kota besar di Pulau Jawa, demikian juga di provinsi-provinsi
lainnya seperti Sumatera, Sulawesi, Bali, Kalimantan dan di Indonesia Timur.
Sebaliknya, departement store kelas atas hanya hadir di Jakarta, dengan jumlah
outlet yang terbatas. Oleh karena Matahari memasok merek-merek lokal, maka
dengan perkembangan merek-merek lokal yang tengah mendominasi di departement
store, akan membuat Matahari juga mengalami kenaikan penjualan.
Sumber :
- http://www.matahari.co.id
- http://www.dpr.go.id
- http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi
- http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi-1
- Sumarni, Murti dan John Soeprihanto, 1991, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan); Yogyakarta, Liberty Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar