Kamis, 05 Desember 2013

Analisis Perusahaan


Tulisan saya kali ini sedikit berbeda dengan tulisan saya yang kemarin. Masih tetap menganalisis, namun kali ini saya mengganti subjek analisisnya. Hal ini karena ada sedikit perubahan rule of the games yang dibuat oleh dosen saya. Yang sebelumnya adalah Koperasi Insan Sejahtera PPPPTK Bahasa, kini saya ganti menjadi PT Matahari Departement Store Tbk. Semoga hasilnya sama memuaskan seperti tugas yang sebelumnya. Jadi, selamat membaca :D

BAB VII

1.      Jenis Perusahaan
Berdasarkan jenis usaha yang dijalankannya, maka PT Matahari Departement Store Tbk. (Matahari Departement Store) termasuk ke dalam jenis perusahaan dagang. Matahari Departement Store adalah departement store ritel di Indonesia untuk produk busana fashion, produk kecantikan dan produk perlengkapan rumah tangga. Dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal serta pemasok internasional dan dukungan lebih dari 40.000 orang tenaga penjualan, basis pemasok dalam negeri yang menyediakan lebih dari 90% produk yang mengisi gerainya. Ini berarti, Matahari Departement Store hanya menjual produk yang dipasok dari berbagai supplier dari dalam maupun luar negeri.
Sedangkan berdasarkan kepemilikannya, Matahari Departement Store termasuk ke dalam jenis perusahaan swasta. Perusahaan swasta adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh sekelompok orang dari luar perusahaan. Sesuai dengan kondisi Matahari Departement Store yang kepemilikan mayoritasnya berubah ketika CVC Capital Partners menjadi pemegang saham mayoritas tidak langsung melalui dua anak perusahaan asianya, sehingga persentase kepemilikan sahamnya meningkat dari 1,85% menjadi 47,4%.

2.      Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan Matahari Departemen Store adalah Perseroan Terbatas atau PT. Karakteristik umum PT yang dimiliki oleh Matahari Departemen Store adalah modal pemilik diwujudkan dalam bentuk persentase saham seperti yang dijabarkan diatas. Karakteristik lainnya yang dimiliki oleh Matahari Departement Store adalah melaksanakan Rapat Umum Pemengang Saham (RPUS) tiap tahunnya dan memiliki Direksi serta Dewan Komisaris yang merupakan organ Perseroan. Karakteristik-karakteristik diatas sesuai dengan ketentuan umum yang dimuat dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sedangkan untuk bentuk PT nya sendiri, Matahari Departemen Store merupakan PT Terbuka (Tbk.) yang berarti perusahaan membuka kesempatan bagi publik untuk memiliki saham perusahaan melalui penawaran umum saham. Hal ini sesuai dengan definisi Perseroan terbuka yang dimuat dalam UU No. 40/2007.


BAB VIII

1.      Sumber Modal
Berdasarkan laporan keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk periode tahun 2012 hasil audit, modal perusahaan dalam laporan posisi keuangan terdiri atas modal saham dengan modal dasar 3.911.120.640 lembar saham dengan nilai nominal saham keseluruhan adalah sebesar Rp. 386.794.000.000 dan juga tambahan modal disetor sebesar Rp. 195.192.000.000. Hal ini sesuai dengan peraturan UU No. 40 Tahun 2007 pasal 31 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.

2.      Distribusi Cadangan Perusahaan
Untuk tahun buku 2012, PT. Matahari Departemen Store mencadangkan saldo labanya sebesar Rp. 10.950.000.000 dan yang tidak dicadangkan sebesar Rp. 1.242.658.000.000. Seperti yang bisa dilihat dibawah ini


Berdasarkan rapat umum pemegang saham (RPUS) tahunan PT. Matahari Departemen Store Tbk tahun 2012 tanggal 9 Agustus 2012, para pemegang saham Perusahaan menyetujui, diantaranya, penambahan pencadangan saldo laba sebesar Rp. 4.700.000.000 dari sebelumnya di tahun 2011 yang hanya Rp. 6.250.000.000. Hal ini berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 70 ayat (3) yang mengharuskan Perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

BAB IX

1.      Efek-Efek Ekonomis Perusahaan
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan oleh Perusahaan adalah dengan para kosumennya. Hal ini wajar karena karakteristik utama sebuah perusahaan adalah untuk mencari laba dari para konsumennya. Motivasi ekonomi konsumen dalam melakukan transaksi adalah untuk mendapatkan barang yang dapat memuaskannya atau tidak,  kemudian menguntungkan atau tidaknya pelayanan perusahaan dibandingkan penjual/departemen store lainnya. Hal ini juga yang dilakukan oleh Matahari Departemen Store. Dengan tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi terhadap perusahaan dan upaya menawarkan pengalaman belanja yang ramah, menarik dan nyaman bagi pelanggan, maka perusahaan akan memenangkan persepsi masyarakat dan menciptakan basis konsumen yang loyal.
Pada dasarnya, pelanggan akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan apabila :
·         Kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Kegiatan disini maksudnya transaksi jual beli di Matahari Departemen Store.
·         Pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu, kualitas atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan yang dapat diperolehnya di tempat lain atau departemen store yang lain.

2.      Efek Harga dan Efek Biaya
Jika dilihat sekarang ini, perkembangan pembangunan departement store di Indonesia sangatlah pesat. Sejumlah perusahaan yang bergerak aktif di segmen departement store  di Indonesia pastilah memiliki target segmen pelanggan yang berbeda. Matahari Departement Store merupakan operator departement store yang berfokus pada konsumen kelas menengah. Sedangkan kompetitor yang lain memiliki target segmen pelanggan berpendapatan menengah ke bawah dan kompetitor lainnya memiliki target pelanggan kelas atas di kota-kota besar. Perbedaan segmen pasar itulah yang membuat perbedaan harga dengan kualitas dan mutu yang juga berbeda di antara operator departement store. Berdasarkan segmen pasar itulah, Matahari Dapartement Store membuat kebijakan dengan membuka banyak gerai di seluruh Indonesia untuk menguasai pasar pada segmen tersebut.


3.      Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Perusahaan
Matahari Departemen Store telah berupaya untuk menawarkan pengalaman belanja yang ramah, menarik dan nyaman bagi pelanggan, seperti yang telah disebutkan diatas, serta mengembangkan kompetensi manajemen dan staf di seluruh gerai Matahari. Upaya-upaya di bidang pemasaran dipandang sebagai langkah stategis yang efektif dalam memenangkan persepsi masyarakat di tahun 2012 dan secara nyata Matahari telah berhasil menciptakan basis konsumen yang loyal dalam lingkungan yang kompetitif, sebagaimana dibuktikan dengan pertumbuhan program-program yang terkait dengan loyalitas pelanggan.
Upaya-upaya tersebut telah menghasilkan penjualan kotor pada tahun 2012 yang mencapai Rp. 10,9 Triliun, dengan laba bersih sebesar Rp. 770,8 Miliar. Pertumbuhan gerai di tahun 2012 dibiayai secara internal, dengan aset yang meningkat 20,9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 2,9 Triliun dan liabilitas turun sebesar 5,1% menjadi Rp. 4,9 Triliun.

4.      Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan

Matahari mencatat penjualan kotor melalui penjualan ritel sebesar Rp3,1 Triliun pada tahun 2012, meningkat dari Rp.2,6 Triliun pada 2011. Sementara penjualan konsinyasinya mencapai Rp.7,7 Triliun, meningkat dari Rp.6,6 Triliun pada tahun 2011. Sehingga total penjualan kotornya mencapai Rp.10,8 Triliun, naik dari penjualan kotor di tahun 2011 sebesar Rp.9,2 Triliun. Pencapaian ini menunjukkan hubungan kerjasama yang baik antara Matahari dengan pemasok dan vendor konsinyasi dalam menciptakan produk-produk berkualitas yang tepat dan sesuai dengan pilihan para pelanggan. Matahari juga mampu meningkatkan laba kotor menjadi Rp.3,7 Triliun pada 2012 dari Rp.3,1 Triliun pada tahun sebelumnya.

BAB X

1.      Efisiensi Perusahaan
Efisiensi adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is). Jika Ia < Is disebut efisien. Namun sayangnya, dalam Laporan Tahunan untuk periode tahun 2012 tidak disebutkan berapa input anggarannya (Ia), sehingga berdasarkan rumus ini, kita tidak dapat mengetahui apakah Matahari Departement Store melakukan efisiensi input.

2.      Efektivitas Perusahaan
Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa) dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os). Jika Os > Oa maka disebut efektif. Sama halnya dengan efisiensi perusahaan, untuk efektivitas perusahaan juga tidak disebutkan berapa output anggaran/seharusnya/yang ditargetkan.

3.      Produktivitas Perusahaan
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I). Jika O > I maka disebut produktif. Jika dilihat dari laporan keuangan Matahari Departement Store, output (pendapatan bersih) yang didapat pada tahun 2012 adalah Rp. 5,6 Triliun dan inputnya (modal/ekuitas) sebesar Rp. 1,9 Triliun. Karena nilai outputnya lebih besar daripada nilai inputnya, maka bisa dikatakan kalau Matahari Departement Store produktif.
Rumus perhitungan produktivitas perusahaan adalah :          Laba bersih      X   100%
                                                            Modal
Jika laba bersih Matahari Departement Store ditahun 2012 adalah Rp. 770,881 Miliar, maka didapatkan : Rp. 770,881 Miliar      X   100%   =   40,6
                Rp. 1,9 Triliun
Artinya, setiap Rp. 1,00 modal perusahaan, menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 40,6.

4.      Analisis Laporan Perusahaan



·         Laporan Laba Rugi
Laba bersih Matahari Departemen Store meningkat Rp.305,2 Miliar atau 65,5% dari Rp.465,7 Miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 770,9 Miliar pada tahun 2012. Hal ini karena pendapatan bersih Matahari Departemen Store meningkat Rp. 916,2 Miliar atau 19,5% dari Rp. 4.700,7 Miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 5.616,9 Miliar pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan kotor sebesar 17,7%, pertumbuhan segmen pelanggan yang menjadi target Matahari. Pertumbuhan segmen pelanggan otomatis meningkatkan pendapatan disposabelnya. Kemudian ada juga faktor perbaikan mutu dan kualitas produk, serta pembukaan 13 gerai baru dan renovasi 15 gerai lainnya.
·         Laporan Posisi Keuangan
Secara keseluruhan, terjadi peningkatan nominal untuk pos-pos yag terdapat dalam laporan posisi keuangan. Contohnya total aktiva meningkat dari Rp. 2,4 Triliun pada tahun 2011 menjadi Rp. 2,9 Triliun pada tahun 2012. Sedangkan kewajiban Perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp. 263 Miliar. Ditulis dalam Laporan Keuangan Matahari Departement Store tahun 2012, setelah penggabungan antara Matahari dan MI pada tahun 2010, Matahari mengalami kondisi ekuitas negatif. Kemudian, saldo laba positif pada tahun 2012 dapat menurunkan ekuitas negatif dari Rp.2,7 Triliun pada 31 Desember 2011 menjadi Rp. 1,9 Triliun pada 31 Desember 2012. 
BAB XI
Peranan Matahari Departement Store di berbagai keadaan persaingan :
1.      Di Pasar Persaingan Sempurna
Dalam industri ritel di Indonesia yang kompetitif, Matahari Departement Store memandang sangatlah penting untuk mempertahankan posisi Matahari yang kuat sehingga dapat terus meraih peluang yang ada seiring dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang merupakan konsumen Matahari. Oleh karena itu, Matahari memfokuskan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan pengalaman berbelanja ritel terbaik bagi para pelanggan melalui produk-produk yang berkualitas, suasana gerai yang menarik dan nyaman, serta layanan pelanggan yang memuaskan.

2.      Di Pasar Monopolistik
Dalam pasar persaingan monopolistik, dimana Matahari Departement Store bersaing, peranan Matahari Departement Store cukuplah besar. Dalam Laporan Tahunan untuk periode tahun 2012, Matahari Departement Store mengklaim menjadi leader pada pangsa pasar ritel dengan persentase sebesar 31,6% untuk modern Departement Store di Indonesia, ditinjau dari nilai penjualan dan jumlah gerai yang dimiliki. Hal ini didukung melalui keberhasilan kegiatan ekspansi yang dilakukan Matahari Departemen Store dengan membuka 13 gerai baru-7 gerai baru di Pulau Jawa dan 6 gerai di luar Jawa- sehingga sampai akhir tahun 2012 telah memiliki total 116 gerai di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia. Pendirian gerai-gerai baru dinilai menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan penjualan Matahari. Karena dengan bertambahnya jumlah kelas menengah di Indonesia yang mengalami peningkatan pendapatan, jaringan gerai Matahari yang luas akan mampu memenuhi kebutuhan dan harapan para konsumen.

3.      Di Pasar Monopsoni
Matahari Departement Store menjual berbagai produk busana fashion, produk kecantikan dan produk perlengkapan rumah tangga dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal serta pemasok internasional. Beberapa merek premium tertentu pun ditawarkan disini, seperti Polo, Clinique, Revlon, Fladeo, Levi's, Cardinal, Logo, dan Executive. Berdasarkan data dari  Laporan Tahunan, pada tahun 2012, 78,8% penjualan DP didapat dari private label brands Matahari termasuk Nevada, Cole, Little M dan Connexion. Private label brands ini maksudnya adalah produk yang dijual secara eksklusif di gerai Matahari. Private label brands ini merupakan karakter utama yang membedakan Matahari dengan kompetitor lainnya dan membuat gerai Matahari menjadi destinasi belanja yang aspiratif bagi para pelanggannya. Dengan adanya private label brands ini, maka Matahari Departement Store juga memiliki peran dalam pasar monopsoni. Karena produk-produk tersebut hanya bisa dibeli dan dijual oleh Matahari.

4.      Di Pasar Oligopoli
Sejumlah perusahaan saat ini aktif di segmen departement store di Indonesia walaupun kompetisi tetap didominasi oleh dua perusahaan mayoritas, yaitu Matahari dan salah satu kompetitornya. Seperti yang telah ditulis sebelumnya, bahwa setiap perusahaan dari tiga perusahaan terbesar dalam segmen departement store memiliki target segmen konsumen yang berbeda. Dalam Laporan Tahunan untuk periode tahun 2012, diungkapkan bahwa menurut Euromonitor, peritel departement store lainnya, tidak termasuk Matahari dan dua kompetitornya, masing-masing memiliki pangsa pasar dalam hal nilai penjualan ritel dibawah 5% pada tahun 2011. matahari dan salah satu kompetitornya memiliki penyebaran terbesar secara regional dalam hal pencakupan dan total ruang penjualan. Gerai-gerai Matahari hadir di kota-kota besar di Pulau Jawa, demikian juga di provinsi-provinsi lainnya seperti Sumatera, Sulawesi, Bali, Kalimantan dan di Indonesia Timur. Sebaliknya, departement store kelas atas hanya hadir di Jakarta, dengan jumlah outlet yang terbatas. Oleh karena Matahari memasok merek-merek lokal, maka dengan perkembangan merek-merek lokal yang tengah mendominasi di departement store, akan membuat Matahari juga mengalami kenaikan penjualan.


Sumber :
  1. http://www.matahari.co.id
  2. http://www.dpr.go.id
  3. http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi
  4. http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi-1
  5. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto, 1991, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan); Yogyakarta, Liberty Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar