Selasa, 14 Mei 2013

Tugas 4


1.      Tindakan apa saja yang akan diambil oleh BI sebagai pemangku kebijakan moneter di Indonesia apabila uang yang beredar di Indonesia dianggap dapat menimbulkan inflasi?
            Bank Indonesia akan berupaya untuk mengatur jumlah kebutuhan uang berdasarkan supply dan demand yang sesuai dengan kebutuhan perekonomian nasional. Langkah ini dimaksudkan agar dapat menjaga tingkat inflasi sesuai yang ditargetkan pemerintah.

2.      Sebutkan & jelaskan faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional?
·         Faktor Alam/ Potensi Alam.
Potensi alam yang dimiliki setiap negara di dunia pasti berbeda-beda. Ada negara yang menghasilkan banyak bahan tambang, negara dengan penghasil ikan terbesar, atau negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Adanya perbedaan potensi alam seperti ini menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

·         Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
Sebuah negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhan dalam negerinya sendiri. Negara-negara tersebut dapat melakukan ekspor-impor untuk melengkapi apa yang tidak dimiliki negaranya. Hal ini disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam, modal maupun sumber daya manusia. Jadi, tiap negara dituntut untuk dapat bekerja sama memenuhi kebutuhan negaranya masing-masing dengan melakukan perdagangan internasional.

·         Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
Dengan melakukan perdagangan internasional baik perusahaan ataupun negara, akan mendapatkan keuntungan. Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari barang atau jasa yang dijualnya sedangkan negara akan mendapatkan keuntungan berupa pajak dari barang atau jasa yang masuk/keluar dari negaranya. Hal ini tentu akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dan menyumbangkan cukup banyak sehingga meningkatkan pendapatan negara tersebut.

·         Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai negara maju pasti berbeda dengan kemampuan penguasaan yang dimiliki oleh negara berkembang. Perbedaan itulah yang dimanfaatkan oleh negara maju untuk “membantu” negara berkembang dalam mengolah sumber daya ekonominya. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang jauh lebih modern dari negara berkembang, akan lebih mudah bagi negara maju untuk masuk ke pasar internasional dan menguasainya.

·         Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
Dengan terjalinnya kerja sama dengan negara lain maka akan membuka pintu promosi yang lebih luas dan meraih pasar internasional yang besar sehingga perusahaan atau negara akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Perdagangan internasional antar suatu negara juga akan memunculkan dukungan yang kuat diantara negara yang mempunyai kerja sama jika dibandingkan apabila tidak terjalin perdagangan antar negara.

3.      Sebutkan ciri-ciri suatu negara yang telah berhasil membangun negara jika dilihat dari Indikator Kondisi Ekonomi.
Negara dikatakan maju atau tidak ditinjau dari keadaan ekonomi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kondisi perkembangan suatu negara dapat dilihat dari parameter-parameter berikut.

1) Pendapatan Per Kapita Ekonomi
Salah satu kriteria pengukuran kemajuan suatu negara adalah pendapatan per kapita. Mengapa? Ya, karena besarnya pendapatan per kapita menjadi indikasi kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini berarti, pendapatan per kapita yang tinggi menunjukkan kondisi ekonomi yang baik. Maka kemudian akan timbul suatu pertanyaan, batasan apakah yang digunakan untuk menyatakan bahwa pendapatan per kapita suatu negara itu tinggi? Ternyata Bank Dunia telah mengklasifikasikan tingkat pendapatan per kapita suatu negara. Adapun klasifikasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut.


Tabel 1.1 Klasifikasi Pendapatan Per Kapita Tahun 2005

Melalui tabel di atas, kita bisa mengategorikan suatu negara maju atau tidak dilihat dari segi pendapatan per kapita. Salah satu penyebab tingginya pendapatan per kapita adalah kemampuan suatu negara untuk mengoptimalkan sumber daya perekonomian yang ada agar dapat memberikan pendapatan. Jika kita mau menelusuri faktor yang mendorong optimalisasi sumber daya alam, pastinya akan kembali ke faktor sumber daya manusia sebagai faktor pendorong yang paling utama untuk menaikkan pendapatan nasional negara.

2) Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator kemajuan suatu negara. Negara maju pada umumnya mempunyai pertumbuhan ekonomi yang pesat hingga pada suatu masa mencapai kestabilan. Pada saat kestabilan tercapai, negara-negara maju mulai melirik negara-negara berkembang untuk menanamkan investasi. Pada saat itulah pertumbuhan ekonomi wilayah berkembang mulai terdongkrak.

Kestabilan pertumbuhan ekonomi yang dialami negara-negara maju sangat ditunjang oleh faktor ekonomi dan nonekonomi. Faktor ekonomi antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, usaha, dan teknologi. Sedangkan faktor nonekonomi yaitu kestabilan keamanan, politik, tunjangan lembaga sosial, pemerintahan yang jujur, serta nilai-nilai moral bangsa yang mendukung. Mari kita lihat pertumbuhan ekonomi beberapa negara maju pada tabel berikut.


Tabel 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju Tahun 2005

Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai persentase pertumbuhan ekonomi negara-negara maju relatif kecil namun stabil. Berbeda dengan negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya besar namun fluktuatif.

3) Kegiatan Perekonomian Utama
Kegiatan perekonomian menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara. Sektor perekonomian di negara maju pada umumnya bergerak di sektor industri dan jasa. Walaupun demikian, terkadang negara maju menjadi penghasil terbesar produk pertanian tertentu di dunia, contohnya negara Amerika Serikat, sektor pertaniannya hanya menyumbang sekitar 1% dari total pendapatan nasional, tetapi negara tersebut menjadi salah satu negara penghasil gandum terbesar di dunia. Berikut ini adalah kondisi sektor perekonomian di beberapa negara maju.

Tabel 8.5 Sektor Ekonomi di Negara Maju Tahun 2005

4) Ketersediaan Modal
Mungkin sudah bisa dibayangkan bagaimana tingkat ketersediaan modal di negara maju. Ya, tentu saja lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi modal di negara berkembang. Tahu kenapa? Pendapatan masyarakat di negara maju umumnya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan sebagian pendapatan masyarakat dapat ditabung maupun disisihkan untuk pembelian barang-barang modal.

Sehingga modal menjadi sangat penting untuk kemajuan perekonomian. Dengan modal, suatu usaha dapat diwujudkan. Perwujudan usaha ini pun akan membuka lapangan kerja baru serta peningkatan produksi. Kondisi ini berbeda dengan negara berkembang, di mana tingkat pendapatan masyarakat relative rendah, sehingga pendapatan tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain tingkat pendapatan, ketersediaan modal di suatu negara bisa juga dilihat dari nilai investasi yang digunakan. Di negara maju, modal banyak disalurkan untuk investasi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Investasi tersebut dapat berupa pendirian perusahaan baru. Nah, di Indonesia pun banyak ditemukan perusahaan-perusahaan asing yang pada umumnya berasal dari negara-negara maju.

5) Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Banyaknya sumber daya alam di suatu negara tidak menentukan apakah negara itu maju atau tidak. Namun, sumber daya alam menjadi modal yang penting bagi pembangunan dan kesejahteraan manusia. Ironisnya banyak negara yang kaya akan sumber daya alam tetapi tidak tergolong negara maju. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Di negara maju perkembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merambah berbagai sektor kehidupan. Penggunaan teknologi yang lebih canggih dalam pengolahan sumber daya alam dirasakan lebih optimal meskipun sering ada kecenderungan eksploitasi berlebihan. Kita lihat saja negara Jepang. Tahukah anda sumber daya alam apakah yang dimiliki negara Jepang?

Tidak banyak sumber daya alam yang dimilikinya. Namun, melalui penguasaan teknologi, Jepang mampu mengatasi keterbatasan tersebut dengan cara mengimpor bahan mentah dan bahan baku tertentu dari Negara lain serta mengolahnya dengan lebih optimal. Perlu diketahui bahwa kekayaan alam yang melimpah tidak cukup untuk menjadikan sebuah negara menjadi maju. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengolahnya dengan teknologi yang tepat guna sehingga efisien. yang ada di Hal ini juga bisa menjadi cambuk dan motivasi bagi kita generasi muda Indonesia untuk terus bisa berinofasi untuk menciptakan teknologi yang berguna sehingga kita bisa memanfaatkan sumber daya alam Indonesia secara efektif dan efisien.

4.      Benarkah inflasi selalu merugikan? Bagaimana pendapat anda?
Menurut saya, dari beberapa teori yang saya baca, baik dari buku atau internet, tidak semua hasil dari inflasi berdampak negatif. Ada dampak positifnya dan dirasakan oleh beberapa golongan. Contoh dampak positif yang ditimbulkan oleh inflasi terhadap kegiatan ekonomi masyarakat :
a)      Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
b)      Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c)      Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d)     Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.

Dan berikut adalah pihak-pihak yang diuntungkan dengan adanya inflasi :
a)      Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
b)      Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan laba/keuntungan yang besar.
c)      Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka.
d)     Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi inflasi. Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik, sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak ikut dinaikkan.

Sumber            :
·         Humas BI, humasbi@bi.go.id
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
·         http://ssbelajar.blogspot.com/2012/12/indikator-negara-maju-dan-berkembang.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/dampak-inflasi-dan-pihak-yang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar