Ketika mulai duduk di kelas 12
SMA hal yang pertama kali ada di otak saya adalah setelah masa SMA ini selesai,
kemana saya akan melanjutkan pendidikan saya? Jurusan apa yang harus saya
pilih? Dan kampus mana yang menyediakan program studi terbaik untuk saya sesuai
dengan kemampuan serta dana dari orang tua. Sejujurnya, Gunadarma bukanlah
pilihan pertama saya. Bukan karena statusnya yang PTS atau karena gengsi atau
apapun itu, tapi lebih karena jurusan yang sebenarnya ingin saya ambil tidak
ada di Gunadarma.
Pilihan pertama saya adalah
Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran, Bandung. Karena cita-cita
saya adalah menjadi Duta Besar Indonesia. Maka saya memberanikan diri
menyatakan keinginan saya untuk mengambil jurusan itu ke orang tua. Namun ternyata
apa yang saya inginkan tidak sejalan
dengan apa yang diinginkan orang tua. Berkali-kali saya coba meyakinkan orang
tua tapi tidak berhasil. Akhirnya saya memutuskan untuk menunda keinginan saya
dan menuruti keinginan orang tua, khususnya ibu, untuk masuk IPB.
Melalui jalur SNMPTN Undangan
saya mendaftar di IPB untuk jurusan yang saya pilih sendiri. Tapi akhirnya saya
dinyatakan gagal. Saya menerima hasil itu dengan sedikit rasa sedih. Kenapa
sedikit? Karena saya percaya kalau Allah SWT tau apa yang saya butuhkan dan
tidak saya butuhkan untuk masa depan saya. Saya memutuskan untuk tidak mengikuti
SNMPTN Tulis ataupun Ujian Mandiri yang lain dan memutuskan untuk masuk ke
Gunadarma.
Kenapa? Karena 2 kakak saya
sebelumnya juga merupakan alumni Gunadarma dan keduanya kini telah bekerja di
tempat yang sangat pantas. Memang tidak ada jaminan ketika lulus dari Gunadarma
akan langsung mendapatkan pekerjaaan, tapi lulus dari Gunadarma akan dijamin
mendapatkan skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Khususnya di bidang
teknologi, karena semua program di Gunadarma berbasis teknologi informasi dan
tidak hanya mengandalkan teori. Itulah mengapa lulusan Gunadarma banyak dicari
di dunia kerja.
Dan kenapa saya memilih Fakultas
Ekonomi, Jurusan Akuntansi padahal saya berasal dari kelas IPA ketika di SMA?
Alasan pertama yang sejujurnya adalah saya tidak menyukai hal-hal yang berbau
software atau pemrograman komputer. Sejak SMA itu adalah mata pelajaran yang
paling saya hindari. Alasan yang kedua adalah saya ingin mempelajari sesuatu
yang belum pernah saya pelajari sebelumnya. Sama seperti seorang penyanyi.
Apabila penyanyi tersebut selalu menyanyikan lagu yang sama di setiap
penampilannya, bukankah itu membosankan? Saya sedang menantang diri saya
sendiri dan saya yakin bisa melewatinya. Couse
life isn’t as easy as we touch Iphone’s screen. Saya ingin menguasai bidang ilmu
yang lain yang akan menambah pengetahuan saya.
Itulah alasan-alasan yang membuat
saya memutuskan mengambil jurusan akuntansi di Universitas Gunadarma. Tidak
pernah mempelajarinya bukan berarti tidak bisa mempelajarinya. Akan lebih berat
memang dibandingkan dengan mereka yang sudah belajar sebelumnya. But nothing impossible if we do it by hearts. Semoga
cerita saya bermanfaat untuk semua yang membacanya dan terima kasih bagi yang
sudah membaca.
Terima Kasih :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar