1.
Silogisme
Apa itu silogisme? Silogisme adalah jenis penalaran
deduksi secara tidak langsung. Dalam pengertian umum, silogisme
adalah suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu
kesimpulan. Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang
dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan suatu proposisi baru
(kesimpulan). Premis yang pertama disebut premis umum (premis mayor)
dan premis yang kedua disebut premis khusus (premis minor).
Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada.
Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.
Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu
silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif.
1.1 Silogisme kategoris adalah silogisme yang
terdiri dari tiga proposisi (premis) kategoris. Contoh silogisme
kategoris :
Semua
manusia adalah makhluk berakal budi (premis mayor)
Afdan
adalah manusia (premis minor)
∴
Afdan adalah makhluk berakal budi (kesimpulan).
1.2
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa
keputusan hipotesis dan premis minornya merupakan pernyataan
kategoris. Contoh silogisme hipotesis :
Jika
hari ini tidak hujan, saya akan ke rumah paman (premis mayor)
Hari
ini tidak hujan (premis minor)
∴
Saya akan kerumah paman (kesimpulan).
Mengambil
konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan
silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran
konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka
hukum silogisme hipotetik adalah:
- Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
- Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
1.3
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis
alternatif, premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, dan
kesimpulannya menolak alternatif yang lain. Contoh silogisme
alternatif :
Kakek
berada di Bantaeng atau Makassar (premis mayor)
Kakek
berada di Bantaeng (premis minor)
∴
Kakek tidak berada di Makassar (kesimpulan)
1.4 Entimen. Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
1.5 Silogisme Disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disjungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Silogisme ini ada dua macam yaitu:
- Silogisme disjungtif dalam arti sempit. Silogisme disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya mempunyai alternatif kontradiktif. Contoh:
Heri
jujur atau berbohong. (premis1)
Ternyata
Heri berbohong. (premis2)
∴
Ia tidak jujur (konklusi).
- Silogisme disjungtif dalam arti luas. Silogisme disjungtif dalam arti luas berarti premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif. Contoh:
- Hasan di rumah atau di pasar. (premis1)
- Ternyata tidak di rumah. (premis2)
- ∴ Hasan di pasar (konklusi).
-
- 2. Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.∴ Semua bintang sinetron berparas cantik.Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.Macam-macam generalisasi2.1 Generalisasi sempurna aadalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.Contoh: sensus penduduk2.2 Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
3. Contoh Paragraf Analogi
Seseorang
yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu
mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang membuat seseorang
terjatuh. Adapula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah
seseorang melaluinya?. Begitu pula menuntut ilmu, seseorang akan
mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami
pelajaran, dan sebagainya. Apakah seseorang sanggup melaluinya?. Jadi
menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai
puncaknya.
- Sumber :
- http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-silogisme-contoh-silogisme.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
- http://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi
- http://makalahpendidikan.blogdetik.com/contoh-paragraf-analogi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar